Penyebabnya diatasi, difungsi ereksi bisa disembuhkan
Masalah disfungsi ereksi
(DE) menjadi momok menakutkan bagi pria terutama yang telah memiliki
istri. DE menjadikan hubungan intim menjadi terganggu. Akibatnya, dalam
jangka panjang mulai muncul ketidakharmonisan lantaran masing-masing
pihak tidak bisa merasakan kepuasan dalam kebutuhan batinnya. DE
sebenarnya bisa disembuhkan asal penyebab utama ditemukan dan diatasi.
Penyebab DE cukup beragam. Namun yang sering terjadi lantaran tidak
lancarnya aliran darah yang menuju ke arah penis. Selain itu, DE juga
disebabkan oleh menurunnya hormon seks karena pertambahan usia, penyakit
diabestes, hipertensi, sampai efek samping dari pemakaian obat
tertentu. Untuk mengetahui penyebab DE, pria yang mengalaminya harus
melakukan konsultasi dengan dokter dan terbuka menyeritakan berbagai hal
yang kemungkinan menjadi pemicu DE.
“Disfungsi ereksi merujuk ke kekerasan penis maksimal, walaupun tidak terlalu keras tetap disebut disfungsi ereksi yakni disfungsi ereksi ringan. Dikatakan disfungsi ereksi berat saat kegagalannya di atas 50 persen dan terjadi lebih dari 6 bulan. Nah, penyebabnya ini bisa faktor fisik dan psikologis. Jangan salah, faktor psikologis bisa muncul karena ada masalah fisik,” kata dr Heru H. Oentoeng, Sp.And, seperti dikutip laman Detik Health.
Penyebab DE lainnya adalah terjadi masalah dalam saraf. Contohnya,
pria yang mengalami masalah pada tulang punggung atau saraf tulang
belakang dan terjadi kecacatan, DE bisa terjadi. Masalah saraf bisa
muncul saat pria memiliki penyakit diabetes yang menyebabkan saraf
menjadi kurang sensitif. Selain berobat, penderita DE juga harus
mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat.
” Disfungsi ereksi juga bisa disebut suatu penyakit
karena bisa menjadi tanda ada masalah besar di tubuh penderita apakah
masalah hormonal atau pembuluh darah,”
Post a Comment for "Penyebabnya diatasi, difungsi ereksi bisa disembuhkan"
Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA.