Pilih Gaji atau Jabatan??
Mana yang lebih penting, gaji atau jabatan? Tentu dua-duanya, jabatan
bergengsi dan gaji tinggi. Kalau tidak bisa mencapai dua-duanya
bagaimana? Sebut saja Arie sudah 5 tahun berkarir sebagai Manager di
sebuah perusahaan swasta dan satu kali dihadapkan pada sebuah kenyataan
kantor tempatnya bekerja akan mengadakan pengurangan pegawai. Sebelum
hal itu terjadi padanya Arie segera mencari pekerjaan baru, pilihannya
ada dua: pertama pekerjaan dengan gaji yang sedikit lebih tinggi dari
gajinya saat ini tetapi jabatannya menjadi supervisor; dan kedua pilihan
yang lain dengan jabatan yang sama tetapi gajinya lebih rendah.
Sebuah survei pernah menemukan bahwa banyak manajer senior yang rela mengesampingkan besarnya gaji demi mengejar jabatan tertentu. Sebab jabatan yang ada saat ini dapat menjadi batu loncatan ke tempat lain yang memiliki jabatan yang lebih tinggi atau sebagai alat promosi karir. Sedangkan karyawan yang hanya level staf atau supervisor biasanya tidak mementingkan jabatan tetapi besarnya gaji yang akan diterima.
Oleh karena itu, dalam memilih antara gaji dan jabatan, ada sejumlah trade-off yang perlu Anda jadikan bahan pertimbangan :
- jika akan memilih jabatan pastikan bahwa jabatan yang diambil saat ini sekalipun penghasilan yang di dapat menjadi lebih rendah tetapi dapat menjadi lompatan karir.
- jika akan memilih jabatan pastikan fasilitas/benefit/tunjangan apa saja yang dapat diterima sesuai dengan jabatan itu
- jika karena keadaan sehingga memilih jabatan maka galilah kemampuan semaksimal mungkin sehingga memiliki record karir yang baik dan kedepannya dapat mencari jabatan yang lebih tinggi dan meningkatkan penghasilan,
- jika memilih gaji pastikan apakah pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kapasitas jangan sampai overload atau merangkap jabatan, hanya karena gaji tinggi tetapi merangkap dua atau tiga jabatan. Dapat dipastikan anda akan kewalahan.
Selain kedua hal tersebut ada juga yang dapat mempengaruhi seseorang memilih pekerjaan tertentu bisa saja gaji tidak terlalu tinggi dan mengabaikan jenjang karir tetapi lingkungan kerja sangat nyaman dan penuh kekeluargaan. Itupun dapat menjadi pertimbangan sehingga tidak selalu soal gaji yang tinggi atau jabatan yang tinggi seseoramg bertahan di sebuah perusahaan.
Sebuah survei pernah menemukan bahwa banyak manajer senior yang rela mengesampingkan besarnya gaji demi mengejar jabatan tertentu. Sebab jabatan yang ada saat ini dapat menjadi batu loncatan ke tempat lain yang memiliki jabatan yang lebih tinggi atau sebagai alat promosi karir. Sedangkan karyawan yang hanya level staf atau supervisor biasanya tidak mementingkan jabatan tetapi besarnya gaji yang akan diterima.
Oleh karena itu, dalam memilih antara gaji dan jabatan, ada sejumlah trade-off yang perlu Anda jadikan bahan pertimbangan :
- jika akan memilih jabatan pastikan bahwa jabatan yang diambil saat ini sekalipun penghasilan yang di dapat menjadi lebih rendah tetapi dapat menjadi lompatan karir.
- jika akan memilih jabatan pastikan fasilitas/benefit/tunjangan apa saja yang dapat diterima sesuai dengan jabatan itu
- jika karena keadaan sehingga memilih jabatan maka galilah kemampuan semaksimal mungkin sehingga memiliki record karir yang baik dan kedepannya dapat mencari jabatan yang lebih tinggi dan meningkatkan penghasilan,
- jika memilih gaji pastikan apakah pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kapasitas jangan sampai overload atau merangkap jabatan, hanya karena gaji tinggi tetapi merangkap dua atau tiga jabatan. Dapat dipastikan anda akan kewalahan.
Selain kedua hal tersebut ada juga yang dapat mempengaruhi seseorang memilih pekerjaan tertentu bisa saja gaji tidak terlalu tinggi dan mengabaikan jenjang karir tetapi lingkungan kerja sangat nyaman dan penuh kekeluargaan. Itupun dapat menjadi pertimbangan sehingga tidak selalu soal gaji yang tinggi atau jabatan yang tinggi seseoramg bertahan di sebuah perusahaan.
Post a Comment for "Pilih Gaji atau Jabatan??"
Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA.