Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

“Dear Mantan… Mana Barang Saya?”

Waktu masih pacaran dulu, kita dan si dia memegang prinsip ‘milikku adalah milikmu’.
  Nggak heran, deh, kalau kita rela-rela aja meminjamkan barang-barang berharga kesayangan kita, seperti CD, iPod, atau laptop kepada si dia. Bahkan, barang-barang itu sampai jadi penghuni tetap kamarnya.

    Begitu putus, kita langsung dilema. Mau meminta kembali barang-barang kita, kok, rasanya segan. Tapi kalau nggak diambil, keenakan si dia, dong.
    Makanya, kudu pakai strategi yang tepat untuk menyelesaikan urusan ‘harta gono-gini’ ini.


Kasus 1: Putus karena si dia ketahuan selingkuh.
Nggak perlu merasa nggak enak menghadapi cowok menyebalkan seperti ini. Kita bisa menemuinya langsung dan meminta dia mengembalikan barang-barang berharga milik kita yang dia pinjam.
Bahkan kalau kekesalan kita masih memuncak dan tingkahnya menyebalkan, nggak ada salahnya marah-marah. Dijamin dia langsung buru-buru mengembalikan karena nggak mau terlalu lama berurusan dengan kita.


Kasus 2: Kita memutuskan hubungan karena merasa nggak cocok dengan dia, sedangkan dia masih berharap kita kembali.
Meneleponnya hanya akan membuat dia berpikir kita kangen mendengar suaranya. Jadi, lebih baik kita menghubungi sebatas SMS atau e-mail saja. Katakan kalau kita ingin meminta kembali barang milik kita secara singkat dan sopan.
Jangan sampai, tuh, menyiratkan kalau sebenarnya kita sedang mencari alasan untuk bertemu dan mengajak balikan.


Kasus 3: Putus baik-baik karena keinginan berdua.

Nggak sulit mendapatkan barang kita kembali dari mantan yang masih berhubungan baik dengan kita. Coba saja meneleponnya dengan alasan menanyakan kabarnya, baru kemudian di tengah pembicaraan, kita jelaskan niat mengambil barang berharga kita.
Dia pasti bersedia, kok, mengembalikan, bahkan nggak keberatan mengantarkannya langsung kepada kita.


Kasus 4: Kita diputusin, padahal masih sayang banget sama dia.
Jika dia memutuskan hubungan, sementara kita masih berharap balikan, tunggu sampai perasaan kita membaik dan bisa move on. Jika langsung mengontaknya, fokus kita malah akan terpecah antara ingin barang kita yang kembali atau si dia yang balik. Jangan sampai, deh, si dia melihat kita menangis karena patah hati.

Post a Comment for "“Dear Mantan… Mana Barang Saya?”"