Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Icip-Icip Teh & Kue Kering Khas Korea


detail berita
Omija Hwachae (Foto: soshiok)

SECANGKIR teh dan kue kering, masyarakat Korea biasa menyebutnya Dagwasang. Sajian ini biasanya ada pada akhir momen bersantap juga bisa dihidangkan untuk tamu sebagai makanan ringan.

Teh dan kue kering khas Korea memiliki variasi yang beragam, tergantung pada musim. Pada musim gugur, dingin, dan semi, teh panas akan menjadi primadona bersama beragam kue kering atau biskuit. Sementara pada musim panas, kue kering dan biskuit biasanya ditemani minuman buah dingin dan buah-buahan segar.

Yuk, lihat apa saja sajian kue kering dan teh dari Korea, seperti dilansir dari buku Korean Cuisine; Refresh Your Senses oleh Korea Tourism Organization:

Nokcha (Green Tea)
Kafein, tanin, dan vitamin C terkandung dalam teh hijau. Zat-zat tersebut diyakini mampu mencegah penuaan dini dan mengatasi masalah pencernaan. Di Korea, minum teh (Dado) telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi. Selama Dado, masyarakat Korea tidak hanya menganggapnya sebagai aktivitas minum teh, juga menjernihkan pikiran dan tubuh mereka.

Sikhye (Rice Punck)
Ini adalah minuman dingin dan manis, terbuat dari fermentasi beras. Sikhye biasanya diminum pada penutup makan di perayaan hari besar. Minuman ini diyakini mampu mengatasi masalah pencernaan dan melancarkan peredaran darah.

Omija Hwachae (Schizandra Berry Punch)
Schizandra berri direndam dalam air semalaman kemudian direbus. Minuman ini biasanya diseduh bersama gula dan buah pir sebagai garnish. Omija Hwachae dipercaya memberikan dorongan energi sementara pir untuk menyembuhkan batuk.


Post a Comment for "Icip-Icip Teh & Kue Kering Khas Korea"