Bikin Orang Lebih Sering Berbagi di Internet Karena depresi
Ilustrasi (foto: google)
WASHINGTON - Pelajar yang mengalami depresi
cenderung menggunakan internet dengan cara berbeda ketimbang mereka
yang tidak menunjukkan gejala depresi. Melalui penelitian, terungkap
pelajar yang depresi cenderung lebih sering memakai layanan berbagi file.
Selain menemukan kecenderungan tersebut, para peneliti dari Missopuri University of Science and Technology juga mengungkap, pelajar yang depresi akan memakai internet dengan cara random (acak). Mereka seringkali berpindah-pindah ke beberapa aplikasi.
"Penelitian ini diyakini sebagai yang pertama menggunakan data internet aktual, dikumpulkan secara diam-diam dan anonim. Penelitian ini bertujuan menghubungkan pemakaian internet dengan tanda-tanda depresi," terang Assistant Professor of Computer Science di Missouri University of Science and Technology, Sriram Chellappan.
Diwartakan InternationalBusinessTimes, Senin (21/5/2012), penelitian ini dilakukan dengan sukarelawan sejumlah 216 mahasiswa. Mereka mengumpulkan data penggunaan internet para sukarelawan tersebut secara anonim. Namun, sebelum mengumpulkan data tersebut, para peneliti menguji tanda-tanda depresi pada para sukarelawan.
Para peneliti menemukan pelajar yang depresi cenderung kerap menggunakan layanan berbagi file, mengirim email dan mengobrol di dunia maya. Pelajar yang depresi ini juga cenderung menggunakan aplikasi dengan bandwidth tinggi. Aplikasi seperti ini biasanya berhubungan dengan video dan game online.
"Siswa yang menunjukkan tanda-tanda depresi memiliki aliran energi berdurasi tinggi. Hal ini berarti bahwa durasi arus internet pada pelajar ini sangat tidak konsisten," kata Chellappan. (fmh)
SUMBER:okezone
Selain menemukan kecenderungan tersebut, para peneliti dari Missopuri University of Science and Technology juga mengungkap, pelajar yang depresi akan memakai internet dengan cara random (acak). Mereka seringkali berpindah-pindah ke beberapa aplikasi.
"Penelitian ini diyakini sebagai yang pertama menggunakan data internet aktual, dikumpulkan secara diam-diam dan anonim. Penelitian ini bertujuan menghubungkan pemakaian internet dengan tanda-tanda depresi," terang Assistant Professor of Computer Science di Missouri University of Science and Technology, Sriram Chellappan.
Diwartakan InternationalBusinessTimes, Senin (21/5/2012), penelitian ini dilakukan dengan sukarelawan sejumlah 216 mahasiswa. Mereka mengumpulkan data penggunaan internet para sukarelawan tersebut secara anonim. Namun, sebelum mengumpulkan data tersebut, para peneliti menguji tanda-tanda depresi pada para sukarelawan.
Para peneliti menemukan pelajar yang depresi cenderung kerap menggunakan layanan berbagi file, mengirim email dan mengobrol di dunia maya. Pelajar yang depresi ini juga cenderung menggunakan aplikasi dengan bandwidth tinggi. Aplikasi seperti ini biasanya berhubungan dengan video dan game online.
"Siswa yang menunjukkan tanda-tanda depresi memiliki aliran energi berdurasi tinggi. Hal ini berarti bahwa durasi arus internet pada pelajar ini sangat tidak konsisten," kata Chellappan. (fmh)
Post a Comment for "Bikin Orang Lebih Sering Berbagi di Internet Karena depresi"
Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA.